Banyak dari kita yang sudah menikah lama namun sampai saat ini belum juga diberikan momongan. Setelah menjalani pemeriksaan ke dokter kandungan lalu dinyatakan saat ini kondisi indung telur kecil dan tidak dalam ukuran normal. Pertanyaannya kemudian jika memiliki indung telur kecil apakah bisa hamil? apa yang menyebabkan indung telur tersebut kecil? Bagaimana cara mengatasi atau mengobatinya agar indung telur dalam ukuran normal? Berikut ini penjelasannya :
Penyebab Indung Telur Kecil karena Hormonal
PCO atau yang dikenal dengan nama Ovarium Polikistik ini adalah kondisi tubuh mengalami ketidakseimbangan hormonal sehingga menyebabkan sel telur tetap kecil, tidak berkembang menjadi sel telur besar dan matang untuk dapat dibuahi sel sperma pria.
Ketidakseimbangan hormonal ini terjadi karena adanya interaksi berbagai hormon antara lain hormon-hormon reproduksi seperti LH, FSH, Prolactin, Estrogen dan Testosteron. Termasuk hormon insulin dan leptin yang dihasilkan dari lemak. Ketidakseimbangan homon ini selain membuat indung telur kecil, jika tidak segera diobati akan menyebabkan kualitas indung telur makin menurun.
Pasien yang mengalami Polycystic Ovary atau PCO ini sel telur yang dihasilkan setiap bulan pada saat siklus haid ukurannya kurang dari 18-28 mm. Sehingga dengan kecilnya sel telur yang dihasilkan menjadikan sel telur tersebut tidak matang sehingga tidak dapat dibuahi. Namun dengan terapi kesuburan biasanya oleh dokter kandungan akan diberikan obat untuk memperbesar sel telur. Oleh karena itu tetap jangan putus asa. Tetaplah berdoa dan berikhtiar. Banyak kasus wanita yang mengalami PCO bisa hamil dan melahirkan. Untuk lebih tahu apa itu PCO silahkan baca : Bisa Hamil meski kena Polycystic Ovary (PCO).
Cara Mengobati Indung Telur Kecil
Wanita yang di diagnosis menderita sindroma ovarium polikistik (PCOS) biasanya beberapa dokter kandungan akan memberikan obat seperti :
- Metformin. Obat ini sebenarnya bukan obat induksi secara langsung yang bekerja untuk meningkatkan hormon yang memproduksi sel telur di kelenjar hipofisis otak. Obat ini diberikan terutama ketika terjadi proses gangguan ovulasi karena kelainan metabolisme insulin ke dalam sel telur dengan ditandai meningkatnya resistensi insulin. Funsgi obat Metformin itu sendiri adalah untuk menormalkan kadar insulin dalam tubuh dan membuat ovulasi lebih mungkin terjadi. Jadi bekerja secara tidak langsung memperbaiki ovulasi.
- Clomiphene citrate akan diberikan oleh dokter kandungan untuk merangsang perkembangan sel telur di indung telur. Obat diberikan untuk diminum saat haid masuk hari 2-4. Sebagaimana dijelaskan diatas wanita yang mengalami PCOS salah satunya adalah adanya gangguan hormonal. Obat ini termasuk dalam golongan antiestrogen yang menyebabkan kelenjar hipofisis melepaskan lebih banyak FSH dan LH sehingga merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur.
- Gonadotropin korionik (HCG). Fungsi obat ini adalah sebagai pembesar sel telur dan sebagai pemecah sel telur agar berovulasi pada saat sel telur yang sudah berukuran ideal untuk ovulasi. Cara kerja obat ini adalah dengan disuntikkan setelah pengobatan dengan klomifen, hMG atau FSH. Sebelum disuntikkan sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG transvaginal pada saat hari haid ke 12 untuk melihat perkembangan sel telur.